Relay Jarak
A. Karakteristik Relai Jarak (Distance
Relay)
B. Prinsip
Kerja Relai Jarak
Relai jarak
mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang terlihat dari relai,
dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik
terjadinya gangguan dapat ditentukan. Perhitungan impedansi dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut:
Zf=Vf/If
Dimana:
Zf = Impedansi (ohm)
Vf = Tegangan (Volt)
If = Arus gangguan
Relai jarak
akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur dengan
impedansi setting, dengan ketentuan:
a. Bila harga impedansi ganguan lebih
kecil dari pada impedansi seting relai maka relai akan trip.
b. Bila harga impedansi ganguan lebih
besar daripada impedansi setting relai maka relai akan tidak trip.
C. Karakteristik
Relai Jarak (Distance Relay)
Karakteristik
relai jarak merupakan penerapan langsung dari prinsip dasar relai jarak, karakteristik
ini biasa digambarkan didalam diagram R-X.
Adapun karakteristik relai jarak
dibedakan menjadi:
·
Karakteristik
impedansi
·
Karakteristik
Mho
·
Karakteristik
Reaktance
·
Karakteristik
Quadrilateral
Karakteristik Impedansi
Ciri-ciri nya :
© Merupakan lingkaran dengan titik
pusatnya ditengah-tengah, sehingga mempunyai sifat non directional. Untuk
diaplikasikan sebagai pengaman SUTT perlu ditambahkan relai directional.
© Mempunyai keterbatasan
mengantisipasi gangguan tanah high resistance.
© Karakteristik impedan sensitive oleh
perubahan beban, terutama untuk SUTT yang panjang sehingga jangkauan lingkaran
impedansi dekat dengan daerah beban.
Karakteristik Mho
Ciri-ciri :
© Titik pusatnya bergeser sehingga
mempunyai sifat directional.
© Mempunyai keterbatasan untuk
mengantisipasi gangguan tanah high resistance.
© Untuk SUTT yang panjang dipilih
Zone-3 dengan karakteristik Mho lensa geser.
Karakteristik Reaktance
Ciri-ciri :
© Karateristik reaktance mempunyai
sifat non directional.
© Untuk aplikasi di SUTT perlu
ditambah relai directional.
© Dengan seting jangkauan resistif
cukup besar maka relai reactance dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan
tahanan tinggi.
Karakteristik Quadrilateral
Ciri-ciri :
© Karateristik quadrilateral merupakan
kombinasi dari 3 macam komponen yaitu: reactance, berarah dan resistif.
© Dengan seting jangkauan resistif
cukup besar maka karakteristik relai quadrilateral dapat mengantisipasi
gangguan tanah dengan tahanan tinggi.
© Umumnya kecepatan relai lebih lambat
dari jenis mho.
Pola Proteksi
Agar
gangguan sepanjang SUTT dapat di-trip-kan dengan seketika pada kedua sisi ujung
saluran, maka relai jarak perlu dilengkapi fasilitas teleproteksi. Pola-pola
proteksi tersebut adalah:
1.
Pola Dasar
Ciri-ciri
Pola dasar :
© Tidak ada fasilitas sinyal PLC
© Untuk lokasi gangguan antara 80 –
100 % relai akan bekerja zone-2 yang waktunya lebih lambat (tertunda).
2.
Pola PUTT (Permissive Underreach Transfer Trip)
Prinsip
Kerja dari pola PUTT :
© Pengiriman sinyal trip (carrier send)
oleh relai jarak zone-1.
© Trip seketika oleh teleproteksi akan
terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan menerima sinyal.
(carrier receipt).
© Bila terjadi kegagalan sinyal PLC
maka relai jarak kembali ke pola dasar.
© Dapat menggunakan berbeda type dan
relai jarak.
3.
Permissive Overreach transfer Trip
Prinsip
Kerja dari pola POTT :
© Pengiriman sinyal trip (carrier send)
oleh relai jarak zone-2.
© Trip seketika oleh teleproteksi akan
terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan nmenerima sinyal
(carrier receipt).
© Bila terjadi kegagalan sinyal PLC
maka relai jarak kembali ke pola dasar.
© Dapat menggunakan berbeda type dan
relai jarak.
4.
Pola Blocking (Blocking Scheme)
Prinsip
Kerja dari pola Blocking :
© Pengiriman sinyal block (carrier
send) oleh relai jarak zone-3 reverse
© Trip seketika oleh teleproteksi akan
terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan tidak ada penerimaan
sinyal block. (carrier receipt).
© Bila terjadi kegagalan sinyal PLC
maka relai jarak akan mengalami mala kerja.
© Membutuhkan sinyal PLC cukup half
duplex.
© Relai jarak yang dibutuhkan merk dan
typenya sejenis.
Penyetelan
Daerah Jangkauan pada Relai Jarak
Relai jarak
pada dasarnya bekerja mengukur impedansi saluran, apabila impedansi yang
terukur / dirasakan relai lebih kecil impedansi tertentu akibat gangguan (Zset
< ZF) maka relai akan bekerja. Prinsip ini dapat memberikan selektivitas
pengamanan, yaitu dengan mengatur hubungan antara jarak dan waktu kerja relai.
Penyetelan
relai jarak terdiri dari tiga daerah pengamanan, Penyetelan zone-1 dengan waktu
kerja relai t1, zone-2 dengan waktu kerja relai t2, dan zone-3 waktu kerja
relai t3.
1.
Penyetelan Zone-1
Dengan
mempertimbangkan adanya kesalahan-kesalahan dari data saluran, CT, PT, dan
peralatan penunjang lain sebesar 10% - 20 %, zone-1 relai disetel 80 % dari panjang
saluran yang diamankan. Zone-1 = 0,8 . Z L1 (Saluran) Waktu kerja relai
seketika, (t1= 0) tidak dilakukan penyetelan waktu .
2.
Penyetelan Zone-2
Prinsip
peyetelan Zone-2 adalah berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagai berikut:
Zone-2 min =
1,2 . ZL1
Zone-2 mak =
0,8 (Z L1 + 0,8. ZL2)
Dengan :
ZL1 = Impedansi
saluran yang diamankan.
ZL1 =
Impedansi saluran berikutnya yang terpendek (Ω) Waktu kerja relai t2= 0.4 s/d
0.8 dt.
3.
Penyetelan zone-3
Prinsip
penyetelan zone-3 adalah berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagai berikut:
Zone-3min =
1.2 ( ZL1 + 0,8.ZL2 )
Zone-3mak1 =
0,8 ( ZL1 + 1,2.ZL2 )
Zone-3mak2 =
0,8 ( ZL1 + k.ZTR )
Dengan :
L1 = Impedansi saluran yang diamankan
ZL2 =
Impedansi saluran berikutnya yang terpanjang Waktu kerja relai t3= 1.2 s/d 1.6
dt.
4.
Peyetelan zone-3 reverse
Fungsi
penyetelan zone-3 reverse adalah digunakan pada saat pemilihan teleproteksi
pola blocking. Dasar peyetelan zone-3 reverse ada dua jenis :
a. Bila Z3 rev memberi sinyal trip.
Zone-3 rev = 1.5 Z2-ZL1
b. Bila Z3 rev tidak memberi sinyal
trip.
Zone-3 rev = 2 Z2-ZL1.
5.
Penyetelan Starting
Fungsi starting
relai jarak adalah:
Ø Mendeteksi adanya gangguan.
Ø Menentukan jenis gangguan dan
memilih fasa yang terganggu.
Prinsip
penyetelan starting di bagi 2, yaitu :
1.
Starting
arus lebih :
I fasa-fasa =
1.2 CCC atau ct
I fasa-netral
= 0.1. CCC atau ct
2. Starting impedansi
Zsmin = 1.25
x Zone-3
Zsmax= 0.5 x
kV/(CCC atau Ct x√3)
6.
Penyetelan Resistif reach
Fungsi
penyetelan resistif reach adalah mengamankan gangguan yang bersifat high
resistance. Prinsip penyetelan resistif reach (Rb) tidak melebihi dari kreteria
setengah beban (1/2 Z beban ).
- Untuk
system 70 kV:
Rb = 15 x
Zone-1 x k0 x 2.
- Untuk
system 150 dan 500 kV:
Rb = 8 x
Zone-1 x k0 x 2
mantab y gan..
BalasHapus